1 SYAWAL 1434 H

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 SYAWAL 1434 H "MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN"

Senin, 10 Mei 2010


BANTUL (KRjogja.com) - Badan Pusat Statistik Propinsi DIY mencatat pertumbuhan ekonomi DIY selama kuartal I/2010 hanya 1,35 Persen yang dikontribusikan sektor pertanian. Sedangkan sektor lain mengalami kontraksi.

"Pertumbuhan tertinggi dihasilkan sektor pertanian sebesar 59,40 persen karena produksi tanaman bahan makanan meningkat signifikan sebesar 83,92 persen akibat faktor musim. Sedankan pertumbuhan terendah terjadi pada sektor konstruksi yang berkontraksi 35,57 persen," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistk Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Andy Suwandy saat memberikan keterangan pers di kantor BPS DIY, Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta, Senin (10/5).

Andy mengatakan sektor pertanian memberikan andil terbesar atau 8,69 persen terhadap pertumbuhan PDRB triwulan I tahun 2010. Dan sektor konstruksi memberikan andil terendah atau minus 4,77 persen. Sedangkan, PDRB selama kuartal I/2010 meningkat 5,33 persen yang dikontribusikan oleh sektor konstruksi yang melaju hingga 14,83 persen.

"Nilai nominal PDRB Provinsi DIY pada kuartal I/2010mencapai Rp 11,05 triliun atas dasar harga berlaku dan nilai riilnya sebesar Rp 5,28 triliun atas dasar harga konstan 2000," ujarnya.

Menurut Andi selain sektor pertanian, pertumbuhan ekonomi DIY didorong sektor sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,25 persen, sektor jasa-jasa capai 18,51 persen, dan sektor industri sebesar 12,58 persen. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai peranan terkecil yaitu 0,69 persen.

Pada sisi penggunaan, Andy menjelaskan komponen pembentukan modal tetap domestik bruto secara riil mengalami kontraksi sebesar 20,72 persen pada triwulan I tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2009 (q-to-q). Kemudian diikuti oleh konsumsi pemerintah yang menurun sebesar 14,73 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 1,65 persen.

"Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2009 (y-on-y) terjadi peningkatan pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, komponen konsumsi pemerintah dan komponen pembentukan modal tetap domestik bruto, yaitu masing-masing naik sebesar 7,10 persen, 8,15 persen dan 9,04 persen," pungkasnya. (Fir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar